Salah satu hal yang paling ditunggu menjelang Lebaran adalah tunjangan hari raya (THR). Nah, di momen spesial ini biasanya orang berbondong-bondong berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hari Raya. Kini, terdapat banyak pilihan cara dalam berbelanja, termasuk belanja secara online.
Jual beli online di Indonesia yang secara langsung membuat transaksi belanja meningkat. Pedagang pun kian menjamur di semua platform media sosial. Mulai dari marketplace hingga aplikasi media sosial seperti facebook, twitter hingga tiktok.
Marketplace umumnya menawarkan keamanan pada situs jual beli online nya. Bahkan terkadang, uang yang sudah dibayarkan pembeli tak langsung dilepas kepada penjual sebelum barang benar-benar sampai di tangan pembeli.
Berbeda dengan marketplace, aplikasi media sosial justru sangat rentan terhadap penipuan. Hal ini karena kesepakatan terjadi atas persetujuan dua belah pihak tanpa ada pengamanan dari pihak ketiga.
Tidak sedikit transaksi jual beli online terjadi di luar marketplace melainkan melalui akun media sosial yang minim fitur keamanan transaksi. Untuk itu, ada empat tips yang harus dilakukan agar tak terjebak penipuan online shop.
1. Usahakan Belanja di Marketplace
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari penipuan dalam berbelanja online. Pertama adalah usahakan berbelanja di marketplace yang telah terjamin keamanannya.
Apabila berbelanja melalui media sosial, pastikan memilih akun yang terpercaya, memiliki banyak testimoni, atau rekomendasi dari orang terdekat yang terlebih dahulu pernah bertransaksi jual beli dengan akun tersebut.
2. Harga yang Ditawarkan Wajar
Kedua, barang yang ditawarkan memiliki harga wajar sesuai harga pasar. Jika memungkinkan cari penjual yang menggunakan rekening bersama untuk tempat pembayaran atau berbelanja melalui situs jual beli e-commerce yang sekarang sudah banyak tersedia.
Salah satu modus yang kerap digunakan adalah pelaku menjual barang di media sosial dengan harga yang sangat murah jauh di bawah harga pasar. Untuk menjerat korban, pelaku biasanya mengaku bahwa barang tersebut adalah black market yang akan dikirim tanpa melewati pemeriksaan Bea Cukai.
Penjual juga bisa mengaku-ngaku barang yang dijual merupakan barang hasil sitaan Bea Cukai yang akan dijual murah. Kemudian, pada saat proses transaksi pelaku tidak memberikan nomor resi atau memberikan resi palsu.
3. Pastikan Akun Penjual Asli
Ketiga, pastikan akun jual beli online tersebut adalah akun asli, bukan akun bodong. Penjual yang benar akan memberikan kamu nomor resi pengiriman asli dari jasa ekspedisi.
Banyak kasus penipuan terjadi karena pembeli tak mau mencari tahu keaslian akun dari penjual suatu barang. Tindakan asal membeli ini, tak menutup pintu bisa mendatangkan kerugian besar bagi pembeli.
Dengan demikian, tak ada salahnya melakukan pencarian informasi mengenai barang yang akan dibeli termasuk profil penjual barang. Ini akan sedikit menekan kerugian yang mungkin bisa terjadi.
4. Bayar di Tempat
Keempat, jika dimungkinkan, usahakan membeli barang secara langsung dengan penjual (Cash on Delivery/COD) untuk menghindari transfer ke penjual. Saat ini sudah banyak penjual di media sosial mempercayakan barang sampai baru dibayar.
Tips ini tentu merupakan suatu keuntungan bagi pembeli dalam menghindari tipuan-tipuan online shop nakal. COD juga bisa menjadi alternatif ketika tidak memiliki uang cukup melakukan transfer di ATM atau rekening bank.