Anak GDD pada umumnya perlu beberapa terapi seperti terapi wicara (bahasa), terapi fisik, dan terapi okupasi. Terapi fisik ini akan membantu anak untuk mengatasi keterlambatan motorik.
Sementara terapi wicara bisa membantu anak-anak belajar dengan menggunakan bahasa. Tujuannya untuk bisa mengekspresikan kebutuhan dengan menekankan kosa kata, artikulasi, serta bentuk komunikasi lainnya.
Beberapa Cara Mencegah Anak GDD
Anak dengan GDD perlu waktu lebih lama untuk mendapatkan keterampilan baru sejak usia dini. Sebab, anak tersebut mengalami keterbatasan dalam keterampilan dasar yang diperlukan untuk belajar. Namun, ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah keterlambatan perkembangan umum pada anak:
1. Bermain dengan Anak
Bermain merupakan cara yang efektif untuk bisa membantu anak mengembangkan keterampilan penting. Kegiatan bermain, seperti playdough, tentu bisa membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halusnya.
Selain itu, bermain di taman juga dapat mengembangkan keterampilan motorik pada anak. Kini sudah ada banyak hal yang dapat anak eksplorasi di taman bermain. Misalnya saja, seperti bermain ayunan, perosotan, sampai monkey bar (palang besi untuk bergelantungan).
2. Membaca Buku Bersama
Membaca bersama anak GDD termasuk salah satu kegiatan yang bermanfaat dalam membantu si Kecil belajar bahasa. Saat orang tua membaca buku bersama anak, nantinya akan terpapar berbagai kalimat maupun kata.
Hal ini bisa memperluas kosa katanya. Semakin banyak kata yang dibaca atau didengar oleh anak, maka semakin banyak pula kata-kata yang akan dipelajari.
3. Batasi Screen Time
Belajar efektif bisa melalui interaksi langsung dengan orang lain, bukan tontonan layar gadget atau televisi. Adanya interaksi antara orang tua dan anak, tentu akan memberikan kesempatan bagi si Kecil untuk berbagi ide, berkomunikasi, serta belajar secara langsung.
Oleh karena itu, penting sekali untuk membatasi durasi pemakaian gadget pada si Kecil. Sebab, para ahli telah merekomendasikan anak di atas usia 2 tahun tidak perlu menggunakan gadget melebihi 2 jam sehari. Sedangkan, anak umur 0-2 tahun sebaiknya tidak wajib menggunakan gadget.
4. Konsultasikan dengan Dokter Anak
Penting sekali secara teratur untuk selalu berkonsultasi dokter anak dalam hal perkembangan anak. Melalui konsultasi rutin dengan dokter anak, orang tua bisa memperoleh pemahaman yang lebih baik terkait kemajuan perkembangan si Kecil.
Dokter anak nantinya akan mengamati perkembangan motorik dan kognitif anak, serta melakukan pemeriksaan fisik. Bahkan, juga akan memberikan tips dan saran yang berguna untuk bisa membantu anak GDD berkembang sesuai usianya.